Sabtu, 11 April 2009

Belajar Menjadi Makhluk Bumi yang Baik




BELAJAR MENJADI MAKHLUK BUMI YANG BAIK

Bumi. Bumi yang selama ini kita tinggali ini penuh dengan misteri-misteri kehidupan yang masih banyak belum terpecahkan. Sejak dari zaman terbentuknya bumi hingga masa sekarang yang pastinya mengalami perubahan demi perubahan. Apalagi dengan adanya manusia yang mana populasinya kian lama kian bertambah. Saya teringat kata guruku yang mengajar di sekolah, beliau mengatakan dari satu menit melahirkan tujuh bayi dari seluruh dunia. Perkataan itu masih saya ingat semasa saya sekolah kelas enam SD.
Saya yang kini masih duduk di kelas 11 jurusan science, sudah dari dulu salah satu cita-cita saya ingin jadi profesor yang serba bisa malsayakan segala hal demi kebaikan. Ayah saya berijazahkan lulus STM (Sekolah Teknik Menengah) jurusan yang digelutinya bidang listrik. Ibu saya lulus berijazahkan gelar Drs, tapi ibu saya tidak jadi guru karena ia jadi ibu rumah tangga.
Teringat saya sewktu masih SD kelas 6, saya membuat saluran pembuangan air dari rumah ke kebun. Saya membuatnya dengan menggali tanah dengan cangkul. Lamanya membuat saluran itu selama 15 hari. Kemudian saya memdapat ide untuk membuat denah sebagai berikut :












Warna hijau dimaksudkan dalam gambar adalah rumput liar yang tumbuh berserakan. Warna coklat adalah limbah rumah tangga yang saya alirkan ke waduk buatan saya saat masih kecil dulu. Tahap awal air limah tersebut akan keluar dari rumah dan menuju ke waduk D. Sebelum menuju ke waduk, dalam aliran tersebut kita tanam di sekitarnya rerumputan atau alang-alang agar saluran tersebut tidak longsor dan mengganggu saluran. Bila air pembuangan tersebut sampai ke waduk, usahakan agar sinar matahari langsung menyinari waduk agar air waduk akan menguap dimaksudkan agar air segera kering. Sebagian air akan meresap ke dalam tanah bagian dalam, namun air tersebut tidak akan mencemari air sumur dalam rumah jika jaraknya berjauhan. Sehingga lama-kelamaan waduk tersebut akan lumutan dan segera ditumbuhi kehidupan baru. Bila datang musim hujan usahakan air dalam waduk tidak boleh keluar, sebab racun yang ada didalamnya akan mencemari tanah disekitarnya. Waduk disini bukan dimaksudkan untuk Septictank.
Sewaktu saya masih sekolah di TK, di depan rumah saya sedang di buat selokan. Lalu saya bertanya kepada ayah saya. Ayah apa yang sedang mereka lsayakan menggali-gali di depan rumah? Ayah saya menjawab, mereka sedang membuat saluran air anakku. Mengapa di buatnya di depan rumah dan dipinggir jalan pula? Memang seharusnya begitu, ini untuk membuat saluran air bila hujan nanti air akan masuk ke dalam selokan dan akan diteruskan ke sungai. Saat saya masih kelas 1 SD, teman saya mengajak saya untuk mencari ikan di sungai, sungai itu bernama sungai sipalasa. Konon sungai itu di buat oleh Ki Merta dengan menggoreskan kerisnya ke tanah sehingga terbentuklah sungai. Dulu saya sering mancing dan mencari ikan di sana hanya dengan membawa wadah nasi (ceting) saya bisa membawa pulang ikan-ikan mas kecil yang hidup di sungai itu. Tapi setelah saya kelas 10 SMA, sungai itu tak lagi memancarkan keindahan ikan mas kecil yang sering saya jumpai ketika saya masih kecil. Dalam pikiran saya selalu bertanya-tanya kemanakah ikan-ikan itu? Dulu teman sewatu saya masih kecil pernah berkata, kalau ikan-ikan itu bisa masuk kedalam lumpur sungai jika air sungai itu mulai mengering dan akan keluar lagi ketika musim hujan tiba. Apakah alasan itu logis? Pernah pada waktu itu sungai penuh dengan ikan-ikan yang mabuk, masuk karena zat kimia. Ada pada waktu itu orang yang sengaja meracuni sungai agar ikan yang ada di sungai mati dan kemudian mereka ambil dengan leluasa. Saya bertanya kepada temanku, Mengapa ikan yang ada di sungai dengan mudah mabuk dan kemudian mati? Temanku bilang mereka menggunakan sejenis portas, air formalin dan air kaporit untuk membunuh ikan di sungai agar mudah untuk di ambil. Saat itu ikan yang hidup di sungai diantaranya ; ikan lele, mas, india, cupank, betik, boncel, blenyit, betok, sepat, mujair, lundu, dll. Saya yang pada saat itu masih kecil tidak mengerti sama sekali, tapi saya sangat ingat akan kejadian pada hari itu.
Memang semakin banyak populasi manusia yang hidup di pinggiran sungai, kerap kali mengganggu ekosistem sungai secara tidak sengaja. Dulu ayah saya pernah bercerita, sewaktu ayah saya kecil ia sering mandi-mandian, berenang dan banyak orang yang mencuci baju di pinggiran sungai. Sekarang, sungai itu telah berubah fungsi menjadi tempat pembuangan. Bila saya jalan dan melihat sungai itu rasanya saya ingin kembali ke masa lalu untuk berusaha menyakinkan masyarakat untuk menjaga kelestarian sungai demi kehidupan anak cucu kita. Namun sekarang bukan saatnya untuk merenungi kerusakan yang sudah terjadi. Tapi kini kita masih diberi kesempatan sebelum bencana atau wabah menimpa kita. Kini kita harus belajar menjadi makhluk bumi yang baik demi kelangsungan populasi makhluk bumi. Bersama-sama kita memperbaiki lingkungan di bumi dari sekarang!
Limbah rumah tangga dan pabrik kerap kali di buang ke sungai. Ini sudah jelas akan mencemari kehidupan yang ada di sungai. Solusi yang pertama kita ambil adalah bagaimana efek limbah tersebut apabila di buang ke sungai? Tentunya akan berbahaya bagi kehidupan yang ada di sungai. Untuk itu kita buat alat untuk mensterilkan air limbah rumah tangga tersebut salah satunya dengan cara seperti berikut :

Gambar diatas merupakan proses kerja diagram pengolahan air limbah dengan proses lumpur aktif.
Keterangan gambar ;

1. Air limbah dari pengolahan primer.
2. (CH2O)  CO2(g) + H2O + biomassa
N Organik  NH4+ + NO3-
P Organik  H2PO4-, HPO42-.
3. Pengendapan sekunder.
4. Pengolahan lanjutan.
5. Udara atau aerasi.
6. Sebagian lumpur didaur ulang.
7. Sebagian lumpur di buang.


Solusi ke dua yang saya tawarkan mengenai salah satu cara menjernihkan air kotor.
Berikut cara yang paling sederhana untuk menjernihkan air kotor dengan alat dan bahan dari alam.
1. Keterangan gambar :
2. Pecahan genteng dengan ketebalan 7 cm.
4. 3. 15 cm pasir yang sudah disaring.
5. 5 cm kerikil batu bata.
6. 5 cm ijuk kelapa.
7. 10 cm arang dapur.
8. 5 cm ijuk.
Untuk memurnikan 20 liter air kotor diperlukan kaporit, Ca (OC1)2, 0,2 gram tawas, KAI (SO4)2, 2 gram kapur tohor, CaO 2 gram.
Namun menurut saya limbah pabrik akan jauh lebih berbahaya lagi dibandingkan dengan limbah rumah tangga. Tapi yang namanya limbah tetap saja berbahaya bagi kehidupan. Saya tidak memiliki solusi untuk limbah pabrik untuk di proses daur ulang, jadi lebih baik lpabrik-pabrik yang ada di dekat daerah vital seperti ; tempat pemukiman, daerah resapan air, pinggiran sungai dll. Hendaknya mencari ke tempat yang lebih aman untuk kehidupan. Perlu diketahui negara kita (Indonesia) dikenal sebagai negara yang mana tingkat toleransinya sangat tinggi dalam bidang apapun di bandingkan negara-negara yang ada di dunia, yang mana termasuk bidang perindrustrian. Kita harus tegaskan kepada semua lapisan masyarakat, bahwa tiada yang lebih berharga dari kehidupan yang sehat.
Kita selayaknya menjadi manusia harus sadar betapa pentingnya kehidupan yang ada di bumi. Hanya di bumilah tempat terbaik kita untuk tinggal dan menetap, belum ada planet yang lebih baik dari bumi untuk kita tinggali dan hidup di sana. Maka dari itu kita sudah sepatutnya menjaga bumi ini dengan baik-baik yang merupakan tanah warisan para leluhur kita sendiri.
Hari semakin hari, kadang kala cuaca, musim, tidak dapat lagi kita prediksikan. Kapan mau hujan, kapan kita kekeringan dan sebagainya. Kata para ahli ini mungkin gejala pemanasan global atau Global Marming yang sering di dengung-dengungkan sejak saya masih kelas 7 SMP. Sepanjang pengetahuan saya tentang pemansan global, pemanasan global terjadi karena menipisnya lapisan ozon di atmosfir. Salah satu penyebabnya adalah pencemaran udara akibat asap pabrik, asap kendaraan dan pembakaran yang menimbulkan asap. Penggunaan Ac atau pendingin ruangan juga menjadi factor pemicu memanasnya suhu di luar ruangan. Ozon terbentuk karena adanya oksigen dalam udara kemudian terkena sinar matahari, atom (O2) oksigen pecah salah satunya bergabung dengan atom (O2) oksigen lagi sehingga menjadi ozon (O3). Apabila dalam udara tidak ada oksigen maka tidak mungkin dalam udara tersebut terdapat ozon yang berfungsi sebagai penghalang langsung dari radiasi sinar matahari yang sangat berbahaya bagi keselamatan manusia di bumi.
Salah satu faktor pemanasan global diantarannya asap kendaraan, asap pabrik dan sisa pembakaran sampah. Asap dalam jumlah kecil dapat menghitamkan langit-langit di dalam rumah. Tetapi jika dalam jumlah besar dan mencemari udara di langit-langit bumi maka sangat berbahaya bagi kehidupan di bumi. Betapa tidak, limbah udara terbawa oleh angin dan akan bercampur dengan awan yang membawa uap air. Asap tersebut mengandung zat kimia, zat asam, dan zat beracun lainnya. Jika awan tersebut jatuh menjadi hujan, secara otomatis air tersebut mengandung zat asam yang secara langsung meracuni kehidupan yang akan dilewati air tersebut. Hujan asam bagaikan ratusan bom rocket yang siap meluncur dan akan membunuh apa saja yang akan dilaluinya. Sangat berbahaya tapi itulah kenyataannya.
Patut disyukuri atau tidak negara kita belum pernah mengalaminya. Namun kita tidak boleh bersenang hati dulu mendengar kabar tersebut. Mengapa? Karena hujan asam pernah melanda bagian amerika bagian utara. Hujan asam yang melanda daratan tersebut langsung mematikan total kehidupan yang ada di disana dan kerugian materilnya tidak dapat dihitung berapa jumlahnya. Belum lagi tanah tersebut akan mati dari kehidupan dan takkan ada kehidupan lagi setelahnya. Ini sangat mengerikan dan patut kita waspadai, bukankah mencegah itu lebih baik dari pada mengobati?
Sebagai pelajar dalam diri saya ada juga rasa ingin menjadi Presiden, yang mana kalau saya sudah jadi besar dan menjadi besar saya ingin merubah Indonesia yang hijau dan bebas polusi. Saya memiliki progam dasar untuk di lembaga pendidikan. Progamnya adalah sebagai berikut :
1. Mengintruksikan ke sekolah-sekolah menggalakan wajib tanam untuk satu orang siswa/guru dalam hal ini mereka harus menanam tanaman yang mereka bawa ke sekolah untuk di tanam. Mereka pun akan diwajibkan untuk menjaga bunga-bunga tersebut agar tetap bersemi.
2. Mengeluarkan UU tentang daerah hutan yang dilarang untuk di tebang di wilayah khusus. Apabila untuk komersial demi kebutuhan perekonomian, maka pemerintah mengusai sepenuhnya dan akan diatur mengenai komersialnya demi keamanan tata hijau hutan di daerah.
a. Semua perusahaan swasta jika ingin mendapatkan kayu maka membeli batang pohon di hutan harus lewat pemerintah.
b. Pemerintah wajib melakukan reboisasi di hutan, pegunungan dan dataran rendah.
c. Bila terjadi bencana, maka pemerintah harus menyumbangkan dana 25% dari laba yang di dapat dari komersial tersebut di atas.
3. PiJaPo yang mana maksudnya adalah pinggir jalan ada pohon. Bila progam ini berhasil maka tidak menutup kemungkinan kita bisa menngurasi polusi udara sedini mungkin. Bila itu tidak cukup kita gunakan progam NKU yakni singkatan dari Naik Kendaraan Umum, ini bermanfaat sekali bagi perekonomian masyarakat yang berfrovesi sebagai sopir angukutan umum. Ini bertujuan mengurangi sedini mungkin kendaraan yang berjalan di jalan yang sering kali memacetkan lalu lintas. Kita juga akan mengintruksikan kepada para pejabat, apapun pangkatnya jika mereka tidak dalam bertugas dilarang untuk menggunakan barang/jasa milik pemeintah jika melanggar maka pasilitas milik negara akan di cabut.
4. Menyelenggarakan lomba-lomba yang bertemakan Hijau Bumiku, yang tak lain bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kehidupan bagi semua lapisan masyarakat. Akhir-akhir ini semua partai politik di indonesia jarang yang berkampanye tentang pentingnya penghijauan. Padahal pentingnya kehidupan alam itu melebihi segala-galanya. Apalagi Indonesia sering disebut-sebut sebagai negara paru-paru dunia. Lalu bagaimana sikap kita terhadap hal tersebut? Tentunya kita harus turut serta menjaga bumi Indonesia ini dengan segala cara, yang penting bumi Indonesia kita terjaga dengan baik. Apapun itu, asalakan niat kita baik maka pastilah akan berbuah baik pula. Tapi jika kita lalai, maka hasilnya akan membuat kita kecewa.
Berikut adalah gambar ilustrasi tentang Penghijauan oleh aasantosa.blogspot.com.


Tentunya dana untuk sebagian progam di atas memerlukan biaya yang tidak sedikit. Kita ambil dana terbut dari 5% gaji dari pejabat kepemerintahan termasuk presiden dalam hal ini gajinya di potong setiap bulan. Agar rakyat tahu bahwa pemerintah bersungguh-sungguh untuk menjaga tanah air indonesia dengan penuh pengorbanan. Tentunya KPK akan mengawasi dalam berjalanya progam ini. Ide-ide dari pemikiran saya terus bermunculan dari otak saya, meski ini kedengarannya lucu. Tapi itulah memang yang sedang dialami oleh saya.
Sedari dulu saya selalu memikirkan tentang umat manusia, yang paling saya pikirkan adalah tentang agama Islam. Islam bagi saya agama saya, tapi saya juga pernah terpikir selintas apakah agama yang paling benar itu islam? Namun setelah saya selidiki ternyata islam itu baik dan masuk akal juga. Mengapa? Karena dari sana saya merintis pemikiran-pemikiran yang maju. Islam mengajarkan untuk tidak menebang pohon sembarangan. Bahkan satu daun pun kata Nabi Muhammad, tidak boleh kita petik karena satu daun saja maka satu malaikat juga yang sedang menjaganya hadir disana. Perkataan tersebut langsung menyentuh hati saya. Dalam hati saya selalu terpikirkan ingin jadi manusia yang serba bisa, tidak jauh dari harapan saya yakni ingin menjadi profesor yang universal. Usaha yang sering kali saya lakukan diantaranya mengajak masyarakat melalui posting blog ini, untuk melakukan progam Penyelamatan Lingkungan (Go Green) segera mungkin. Kita tidak boleh menunggu lebih lama lagi, menunggu bencana barulah mulai kita bertindak. Kita tidak boleh seperti orang yang bodoh, kita diberi otak untuk berfikir, kita di beri perasaan untuk merasakan indahnya kehidupan ini. Tapi kita tidak menggunakannya sebagai mana mestinya. Kita terlalu sibuk untuk mencari makan, minum dan tidur. Kita seakan terlupa akan nasib masa depan kehidupan bumi yang sudah jelas-jelas ada dalam genggaman tangan kita sendiri.
Masalah-masalah yang ditimbulkan manusia memang kita tidak bisa hitung berapa banyaknya. Namun kita tidak boleh tinggal diam, sebelum semuanya terlambat. Bersama-sama aasantosa.blogspot.com mari kita bekerja sama membangun bumi yang hijau dan bersahabat. Tentunya kita perlu belajar untuk memahami bumi, dan belajar untuk menjalin hubungan baik dengan bumi. Agar kita tidak lagi mendengar kata alam sedang marah dengan manusia. Saya sudah bosan mendengar kata bencana banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan sebagainya.
Saya selalu teringat akan nasihat guru ngaji saya sewaktu saya masih kecil, amalkanlah ilmu kamu sebelum kamu tidak berilmu lagi. Saya juga diajarkan membuat blogg ini oleh guru ngaji saya. Saya selalu memposting blogging ini dengan teman saya di warnet. Bersama-sama membicarakan dalam rungan warnet tentang persoalan masalah manusia dan masa depan bumi. Mudah-mudahan blog ini bermanfaat bagi kepentingan semua umat manusia yang ada di bumi.